Senin, 28 Desember 2015

'Pemuda' Sesungguhnya

Tema: Pemuda dan Sosialisasi

    Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga pada akhirnya mencapai titik paling tinggi.
    Apakah pemuda Indonesia saat ini sudah sangat membantu negara kita sendiri atau bahkan malah semakin membuat keterpurukan di negaranya? Seharusnya pemuda kita saat ini lebih pintar dan inisiatif bagaimana caranya untuk bersama-sama membangun Indonesia menjadi negara yang bangga memiliki pemuda yang pintar, berpendidikan, dan berwawasan luas. Bukan malah sebaliknya. Saat ini banyak pemuda yang justru malah memperburuk keadaan dan citra baik negara kita sendiri dengan tindakan mereka yang tidak pantas dikatakan sebagai pemuda bahkan jauh dari kata pemuda berpendidikan. Ambil contoh saat ini pemuda di Indonesia masih banyak yang tawuran antar sekolah, masih banyak yang bolos sekolah hanya demi bermain game online, masih banyak pemuda yang kecanduan dengan narkotika, masih banyak pemuda yang tidak mau mentaati peraturan dan norma yang berlaku, masih banyak pemuda yang terlibat tindak kriminal, dan masih banyak hal buruk yang lain yang membuat mereka tidak pantas disebut pemuda terpelajar.
    Mereka ingin disebut pemuda tetapi mereka salah memilih dalam pergaulan Mengapa kita tidak melakukan sesuatu hal yang positif yang dapat membangun pribadi lebih baik dan bermanfaat untuk diri sendiri bahkan orang lain pun ikut merasakan dampak positif tersebut? Pilihlah pergaulan yang membuat anda semakin menjadi seseorang yang pebih baik, selain itu pada saat di sekolah atau di kampus sebaiknya mengikuti organisasi atau kegiatan lainnya yang bisa mendorong kita  menjadi pemuda positif. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, kita juga semakin bersosialisasi dengan banyak orang yang sebelumnya kita belum pernah kenal dan dari situ juga kita bisa sama-sama belajar bagaimana menjadi pemuda yang bisa disebut dengan sebutan 'Pemuda'.

Yang Miskin Tak Mengenal Teknologi

Tema: Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan



    Teknologi. Apa itu teknologi? Dilihat dari pengertian yang dijelaskan oleh para ahli salah satunya Mardikanto(1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. Dari pengertian tersebut, kita sudah tahu dan paham bahwa hanya sebagian dari mereka yang mengerti dan menguasai teknologi apa yang sedang berkembang pada saat ini.
  Semakin bertambahnya waktu, semakin bertambah pula teknologi baru yang diciptakan oleh mereka yang ahli dibidangnya masing-masing. Perkembangan teknologi modern yang sedang marak pada saat ini adalah di bidang informasi dan komunikasi, dimana zaman sekarang alat komunikasi handphone semakin hari semakin canggih dengan fitur yang terdapat didalamnya juga semakin up to date sehingga sangat membantu dan bermafaat.
     Tapi tahukah anda? Tidak semua kalangan bisa memanfaatkan dan mengoperasikan teknologi tersebut, bahkan untuk tahu apa yang sedang berkembang saat ini saja kalangan tersebut belum tentu mengetahuinya. Ya, kalangan itu adalah mereka yang miskin secara financial dan minimnya pengetahuan tentang teknologi. Mereka bisa saja hidup di zaman serba canggih seperti sekarang, tetapi apakah mereka bisa memanfaatkan kecanggihan itu sendiri untuk hidup mereka? Saya rasa tidak. Karena hanya melihat harga yang ditawarkan untuk sebuah handphone dengan fitur lengkap saja mereka sudah harus berfikir bukan dua kali lagi tapi berkali-kali untuk membelinya. Jadilah mereka mengurungkan niat untuk memiliki sebuah handphone canggih yang seharusnya dan sebenarnya bisa sangat membantu mereka pada zaman ini. 
     Sebagaimana mestinya, pemerintah memberikan penyuluhan kepada mereka betapa pentingnya teknologi yang harus mereka ketahui dan pelajari agar merka bisa memanfaatkannya dengan baik. Kita semua juga seharusnya membantu mereka yang buta atau gagap teknologi agar bisa mengerti dan sama-sama memahami.Dengan begitu semakin banyak warga masyarakat yang menegrti teknologi, semakin banyak pula tercipta manusia yang pintar berkualitas yang dapat memajukan negara berkat orang-orang pintar didalamnya.
      

Selasa, 17 November 2015

Sifat Jelek Orang Kita

Tema: Warganegara dan Negara


    Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Namun di Indonesia, tidak semua orang memiliki karakteristik seperti apa yang didefinisikan dari pengertian itu sendiri. Berikut adalah contoh sifat jelek dari penduduk Indonesia:

- Malas membaca. Ambil contoh anak muda zama sekarang terkadang suka sotau tentang suatu fenomena, padahal dia cuma baca dari satu sumber yang belum tentu kebenarannya haqiqi. kadang harus diperkuat dari data sekunder yang lainnya kan.



- Berfikiran sempit. mungkin disebabkan malas membaca dan berdiskusi, jadi kalau ada fenomena contoh lgbt, orang-orang kebanyakan langsung menganggap lgbt adalah suatu hal yang dipandang jelek, padahal kita tidak boleh menggeneralisasikan suatu hal. apalagi kalau masalah agama.



- Menyerobot antrian. Sebenarnya ini hanya masalah sepele, terkadang karena dia lebih tua trus dia seenaknya menyerebot orang yang lebih muda. Terbukti kebanyakan orang kita itu mungkin tidak sabar untuk mengantri atau mungkin disiplinnya kurang.


Sangat berbeda dengan negara lain contoh negara Jepang yang sangat mengutamakan rajin belajar, ketertiban dan tepat waktu. Tidak heran kalau banyak tercipta orang-orang pintar nan disiplin yang akan sangat membantu atas kemajuan negara itu sendiri. Bukan berarti warga negara kita tidak memiliki sifat rajin belajar, dan tepat waktu, tetapi kebanyakan dari orang kita terlalu menyepelekan hal tersebut dan mengaggap itu semua hanya kesalahan kecil dan biasa saja. Padahal hanya dengan 3 hal tersebut saja sudah bisa mencerminkan sifat dari penduduk di negara itu sendiri. 

Perbedaan Signifikan Antara Kota dan Desa

Tema: Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


         Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah tertentu yang disebut desa. Sebelum menjadi masyarakat kota, mereka awalnya juga disebut masyarakat desa namun pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
            Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karena terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Berikut cirri-ciri masyarakat kota:
1.     kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2.     orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3.     di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4.     jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5.     interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.


        Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.
      Masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Berikut ciri-ciri masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum:
1.     Sederhana
2.     Mudah curiga
3.     Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4.     Mempunyai sifat kekeluargaan
5.     Lugas atau berbicara apa adanya
6.     Tertutup dalam hal keuangan mereka
7.     Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8.     Menghargai orang lain
9.     Demokratis dan religius

10.  Jika berjanji, akan selalu diingat



Sumber: https://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarakat-pedesaan/ https://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/

Sabtu, 17 Oktober 2015

Zaman Berkembang Pesat

Tema: Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


       Zaman disetiap tahunnya semakin hari semakin berkembang, begitu juga diikuti dengan maraknya perkembangan media sosial yang ada. Pesatnya perkembangan media sosial ini tidak terlepas dari para pengguna media online yang setiap harinya juga makin bertambah, sehingga selalu banyak media sosial baru yang di rancang untuk memudahkan para pengguna. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Karena kecepatannya media sosial juga mulai menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
       Awalnya media sosial kebanyakan lebih dulu berkembang di negara-negara maju seperti Amerika, lalu mulai merambah ke seluruh negara lainnya dengan perantara berita-berita media konvensional dan media online. Dengan begitu, unsur kebudayaan orang-orang asing ikut terbawa dalam penyebaran sosial media sehingga tidak sedikit para user baru langsung mengikuti apa yang sudah mereka lihat sebelumnya dan kebanyakan juga mereka terpengaruh tanpa tahu mana penggunaan media sosial secara baik, dan mana yang tidak.
        Dilihat dari pengertiannya, media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Dengan pengertian seperti itu, banyak orang yang menggunakan media sosial sebagai tempat diskusi dalam suatu forum tanpa harus repot-repot membuat jadwal bertemu dengan anggota forum yang  lainnya, karena media sosial benar-benar sangat memudahkan user di masa yang semuanya serba teknologi canggih. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dapat dilakukan sendiri.



       Kita sebagai pengguna sosial media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model konten lainnya. Namun media sosial juga dapat berdampak buruk apabila user tidak pintar-pintar dalam memilih suatu konten tidak benar yang dimana bukannya menambah wawasan dan pemikiran justru malah menjerumuskan kedalam hal-hal yang seharusnya dapat kita hindari. Contoh konten tidak benar adalah seperti, membuka link-link atau website yang mengandung pornografi, kekerasan, dan sebagainya yang termasuk dalam kategori buruk. Sebaliknya, jika user bijak dalam penggunaan media sosial, user akan dapat menambah wawasan, dan dapat berinteraksi dengan orang dari seluruh penjuru negeri dengan memanfaatkan media sosial secara baik.
        Saat ini penggunaan media sosial lebih banyak diminati dikalangan remaja dan orang dewasa untuk media diskusi atau hanya sekedar untuk berinteraksi secara online. Namun mereka yang dikategorikan orang tua juga tidak mau kalah dalam penggunaan medsos. Media sosial yang sedang maraknya digandrungi anak muda adalah facebook, twitter, path, line, dan lain sebaganya. Yang fungsinya semua sama yaitu memudahkan interaksi jarak dekat dan bahkan jarak jauh sekalipun. Manfaat yang juga dirasakan oleh anak muda yang masih tergolong pelajar adalah dimana mereka dapat dipermudah dengan pencarian tugas-tugas atau soal yang nantinya akan berguna dalam pembelajaran di sekolah, kampus, dll.

Rangkul "Mereka"

Tema: Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


           Seperti yang kita ketahui, di Indonesia banyak dari mereka (mayoritas) sebagian besar masih berorientasi bahwa kaum minoritas adalah suatu penyimpangan sosial yang dipandang sebelah mata karena minoritas itu sendiri memang susah untuk diterima oleh para mayoritas yang kontra revolusioner dengan adanya orientasi seksual diluar dari heteroseksual itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya di Indoneisa ada banyak minoritas diluar sana yang tidak mau mengakui orientasi seks mereka karena takut dan malu akan pandangan yang diberikan oleh para mayoritas. Sehingga minoritas lebih baik menyembunyikan orientasi seks mereka ketimbang harus dilihat dari sudut pandang yang berbeda.



            Jika dilihat dari pengertiannya, orientasi seksual adalah pola ketertarikan seksual emosional, romantis, dan/atau seksual terhadap laki-laki, perempuan, keduanya, tak satupun, atau jenis kelamin lain. American Psychological Association menyebutkan bahwa istilah ini juga merujuk pada perasaan seseorang terhadap “identitas pribadi dan social berdasarkan ketertarikan itu, perilaku pengungkapannya, dan keanggotaan pada komunitas yang sama.” Orientasi seksual biasanya dikelompokkan menurut gender atau jenis kelamin yang dianggap menarik oleh seseorang, yaitu heteroseksual, homoseksual, dan biseksual. Kaum minoritas yang dibahas disini adalah mereka yang memiliki orientasi seksual seperti homoseksual/penyuka sesame jenis.
            Homoseksual tidak ada kaitannya dengan istilah “Banci atau Waria” bahkan keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas, dimana homoseksual adalah seorang pria yang menyukai sesama jenis namun mereka tidak ingin merubah gender mereka, walaupun terkadang banyak yang berperilaku feminine dan homoseksual itu bukan pilihan melainkan homoseks adalah suatu keadaan yang dimana orientasi itu muncul dengan sendirinya karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Pelaku homoseks pure menjadi diri mereka sendiri namun dengan memiliki orientasi yang berbeda yaitu homoseks itu tadi. Sedangkan waria adalah sebuah pilihan yang dimana mereka memilih untuk menjadi seorang wanita dengan memaksakan mengenakan pakaian wanita, bertingkah laku seperti wanita, dan ingin dipandang selayaknya wanita tulen. Tidak heran kalau banyak dari mereka berkeinginan merubah/mengoperasi gender mereka menjadi seorang wanita.

          Dalam kasus ini, seseorang yang memiliki orientasi homoseksual bukan karena mereka memilih ingin menjadi pelaku tersebut. Ini lebih kepada banyak faktor yang mempengaruhi dimana mereka tidak bisa menghindari faktor tersebut atau bahkan mereka tidak tahu kalau mereka telah terpengaruh dari faktor-faktor yang ada, seperti adanya faktor lingkungan dan keluarga yang dimana seseorang bisa cenderung mengarah kepada homoseks. Sebagai contoh, ada seorang anak pria yang semasa kecilnya ia susah sekali berteman dengan teman sesama jenisnya dan ia lebih sering bersama para teman wanitanya, sehingga tak jarang ia diolok-olok oleh teman sesama jenisnya dan pada saat ia berada di lingkup keluarga, ia juga merasa kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tua. Dengan begitu para pelaku homoseks berpikiran bahwa wanita hanyalah sebatas teman dan pelaku juga tidak memiliki nafsu terhadap lawan jenis sehingga ketika ia didekati dengan sesama jenisnya, muncullah nafsu berlebih yang mendorong seseorang itu menjadi homoseks.
            Meski dalam semua ajaran agama tidak diperbolehkan menyukai apalagi berhubungan sesama jenis, apakah semua penganut agama/umatnya benar-benar tidak ada yang melakukan seperti itu? Tentu tidak. Namun dalam semua ajaran agama pasti mengajarkan untuk saling bertoleransi dan tidak memandang orang berdasarkan dari ras, suku, agama, kebudayaan, dan kepribadian seseorang. Lantas mengapa mereka masih termasuk dalam kaum minoritas? Itu semua kembali lagi kepada pola berpikir kita yang open-minded atau malah sebaliknya. Kebanyakan orang-orang yang memiliki pola pikir sempit inilah yang membuat para minoritas semakin dipandang buruk oleh masyarakat banyak dan jauh dari kata penyetaraan hak yang diinginkan oleh minoritas. Padahal tidak semua dari “mereka” memiliki orientasi yang buruk seperti yang dipikirkan mayoritas. Jika kita semua bisa merangkul satu sama lain dan memiliki pandangan yang sama terhadap “mereka”, kita bisa saja bertukar pikiran secara positif mengenai suatu tujuan yang akan dicapai bersama. Tidak sedikit dari kaum minoritas yang memiliki kelebihan atau prestasi yang bisa kita andalkan dari mereka. Jadi, untuk apa kita memandang sebelah mata kalau dengan keduanya bisa tampak lebih baik?