Tema: Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga pada akhirnya mencapai titik paling tinggi.
Apakah pemuda Indonesia saat ini sudah sangat membantu negara kita sendiri atau bahkan malah semakin membuat keterpurukan di negaranya? Seharusnya pemuda kita saat ini lebih pintar dan inisiatif bagaimana caranya untuk bersama-sama membangun Indonesia menjadi negara yang bangga memiliki pemuda yang pintar, berpendidikan, dan berwawasan luas. Bukan malah sebaliknya. Saat ini banyak pemuda yang justru malah memperburuk keadaan dan citra baik negara kita sendiri dengan tindakan mereka yang tidak pantas dikatakan sebagai pemuda bahkan jauh dari kata pemuda berpendidikan. Ambil contoh saat ini pemuda di Indonesia masih banyak yang tawuran antar sekolah, masih banyak yang bolos sekolah hanya demi bermain game online, masih banyak pemuda yang kecanduan dengan narkotika, masih banyak pemuda yang tidak mau mentaati peraturan dan norma yang berlaku, masih banyak pemuda yang terlibat tindak kriminal, dan masih banyak hal buruk yang lain yang membuat mereka tidak pantas disebut pemuda terpelajar.
Mereka ingin disebut pemuda tetapi mereka salah memilih dalam pergaulan Mengapa kita tidak melakukan sesuatu hal yang positif yang dapat membangun pribadi lebih baik dan bermanfaat untuk diri sendiri bahkan orang lain pun ikut merasakan dampak positif tersebut? Pilihlah pergaulan yang membuat anda semakin menjadi seseorang yang pebih baik, selain itu pada saat di sekolah atau di kampus sebaiknya mengikuti organisasi atau kegiatan lainnya yang bisa mendorong kita menjadi pemuda positif. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, kita juga semakin bersosialisasi dengan banyak orang yang sebelumnya kita belum pernah kenal dan dari situ juga kita bisa sama-sama belajar bagaimana menjadi pemuda yang bisa disebut dengan sebutan 'Pemuda'.
Senin, 28 Desember 2015
Yang Miskin Tak Mengenal Teknologi
Tema: Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
Teknologi. Apa itu teknologi? Dilihat dari pengertian yang
dijelaskan oleh para ahli salah satunya Mardikanto(1993),
teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktik-praktik baru yang
belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian
warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. Dari
pengertian tersebut, kita sudah tahu dan paham bahwa hanya sebagian dari mereka
yang mengerti dan menguasai teknologi apa yang sedang berkembang pada saat ini.
Semakin
bertambahnya waktu, semakin bertambah pula teknologi baru yang diciptakan oleh
mereka yang ahli dibidangnya masing-masing. Perkembangan teknologi modern yang
sedang marak pada saat ini adalah di bidang informasi dan komunikasi, dimana
zaman sekarang alat komunikasi handphone semakin hari semakin canggih dengan fitur
yang terdapat didalamnya juga semakin up to date sehingga sangat membantu dan
bermafaat.
Tapi tahukah
anda? Tidak semua kalangan bisa memanfaatkan dan mengoperasikan teknologi
tersebut, bahkan untuk tahu apa yang sedang berkembang saat ini saja kalangan
tersebut belum tentu mengetahuinya. Ya, kalangan itu adalah mereka yang miskin
secara financial dan minimnya pengetahuan tentang teknologi. Mereka bisa saja
hidup di zaman serba canggih seperti sekarang, tetapi apakah mereka bisa
memanfaatkan kecanggihan itu sendiri untuk hidup mereka? Saya rasa tidak.
Karena hanya melihat harga yang ditawarkan untuk sebuah handphone dengan fitur
lengkap saja mereka sudah harus berfikir bukan dua kali lagi tapi berkali-kali
untuk membelinya. Jadilah mereka mengurungkan niat untuk memiliki sebuah
handphone canggih yang seharusnya dan sebenarnya bisa sangat membantu mereka
pada zaman ini.
Sebagaimana mestinya, pemerintah memberikan penyuluhan kepada mereka betapa pentingnya teknologi yang harus mereka ketahui dan pelajari agar merka bisa memanfaatkannya dengan baik. Kita semua juga seharusnya membantu mereka yang buta atau gagap teknologi agar bisa mengerti dan sama-sama memahami.Dengan begitu semakin banyak warga masyarakat yang menegrti teknologi, semakin banyak pula tercipta manusia yang pintar berkualitas yang dapat memajukan negara berkat orang-orang pintar didalamnya.
Selasa, 17 November 2015
Sifat Jelek Orang Kita
Tema: Warganegara dan Negara
- Berfikiran sempit. mungkin disebabkan malas membaca dan berdiskusi, jadi kalau ada fenomena contoh lgbt, orang-orang kebanyakan langsung menganggap lgbt adalah suatu hal yang dipandang jelek, padahal kita tidak boleh menggeneralisasikan suatu hal. apalagi kalau masalah agama.
Penduduk adalah orang-orang yang berada di
dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling
berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Namun di Indonesia, tidak semua orang memiliki
karakteristik seperti apa yang didefinisikan dari pengertian itu sendiri.
Berikut adalah contoh sifat jelek dari penduduk Indonesia:
- Malas membaca. Ambil contoh anak muda zama
sekarang terkadang suka sotau tentang suatu fenomena, padahal dia cuma baca
dari satu sumber yang belum tentu kebenarannya haqiqi. kadang harus diperkuat
dari data sekunder yang lainnya kan.
- Berfikiran sempit. mungkin disebabkan malas membaca dan berdiskusi, jadi kalau ada fenomena contoh lgbt, orang-orang kebanyakan langsung menganggap lgbt adalah suatu hal yang dipandang jelek, padahal kita tidak boleh menggeneralisasikan suatu hal. apalagi kalau masalah agama.
- Menyerobot antrian. Sebenarnya ini hanya
masalah sepele, terkadang karena dia lebih tua trus dia
seenaknya menyerebot orang yang lebih muda. Terbukti kebanyakan orang kita itu
mungkin tidak sabar untuk mengantri atau mungkin disiplinnya kurang.
Sangat berbeda dengan negara lain contoh negara Jepang yang sangat mengutamakan rajin belajar, ketertiban dan tepat waktu. Tidak heran kalau banyak tercipta orang-orang pintar nan disiplin yang akan sangat membantu atas kemajuan negara itu sendiri. Bukan berarti warga negara kita tidak memiliki sifat rajin belajar, dan tepat waktu, tetapi kebanyakan dari orang kita terlalu menyepelekan hal tersebut dan mengaggap itu semua hanya kesalahan kecil dan biasa saja. Padahal hanya dengan 3 hal tersebut saja sudah bisa mencerminkan sifat dari penduduk di negara itu sendiri.
Perbedaan Signifikan Antara Kota dan Desa
Tema: Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Sumber: https://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarakat-pedesaan/ https://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/
Secara awam masyarakat
desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif
(sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena
masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah tertentu
yang disebut desa. Sebelum menjadi masyarakat kota, mereka awalnya juga disebut
masyarakat desa namun pada akhirnya masyarakat pedesaan
tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan
sebagai masyarakat pedesaannya.
Masyarakat perkotaan
merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan
majemuk karena terdiri dari berbagai jenis
pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama. Maka
tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang
individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Berikut
cirri-ciri masyarakat kota:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya
melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di
masjid, gereja, dan lainnya.
2. orang kota pada umumnya dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar
untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4.
jalan pikiran rasional yang dianut oleh
masyarkat perkotaan.
5.
interaksi-interaksi yang terjadi lebih
didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Karakteristik
umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam
hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada
kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan
kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah
tidak
berlaku.
Masyarakat tradisional
adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih
sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa
dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat
desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa
di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat
mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Berikut ciri-ciri
masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum:
1. Sederhana
2. Mudah curiga
3. Menjunjung tinggi norma-norma yang
berlaku didaerahnya
4. Mempunyai sifat kekeluargaan
5. Lugas atau berbicara apa adanya
6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
7. Perasaan tidak ada percaya diri
terhadap masyarakat kota
8. Menghargai orang lain
9. Demokratis dan religius
10. Jika
berjanji, akan selalu diingat
Sumber: https://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarakat-pedesaan/ https://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/
Sabtu, 17 Oktober 2015
Zaman Berkembang Pesat
Tema: Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Zaman
disetiap tahunnya semakin hari semakin berkembang, begitu juga diikuti dengan maraknya
perkembangan media sosial yang ada. Pesatnya perkembangan media sosial ini
tidak terlepas dari para pengguna media online yang setiap harinya juga makin
bertambah, sehingga selalu banyak media sosial baru yang di rancang untuk
memudahkan para pengguna. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka
media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau
twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Karena kecepatannya media sosial juga mulai menggantikan
peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Awalnya media sosial kebanyakan lebih dulu berkembang di negara-negara
maju seperti Amerika, lalu mulai merambah ke seluruh negara lainnya dengan
perantara berita-berita media konvensional dan media online. Dengan begitu, unsur
kebudayaan orang-orang asing ikut terbawa dalam penyebaran sosial media
sehingga tidak sedikit para user baru langsung mengikuti apa yang sudah mereka
lihat sebelumnya dan kebanyakan juga mereka terpengaruh tanpa tahu mana
penggunaan media sosial secara baik, dan mana yang tidak.
Dilihat dari pengertiannya, media sosial adalah media online
yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis
web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Dengan pengertian
seperti itu, banyak orang yang menggunakan media sosial sebagai tempat diskusi
dalam suatu forum tanpa harus repot-repot membuat jadwal bertemu dengan anggota
forum yang lainnya, karena media sosial
benar-benar sangat memudahkan user di
masa yang semuanya serba teknologi canggih. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dapat dilakukan
sendiri.
Kita sebagai pengguna sosial media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model konten lainnya. Namun media sosial juga
dapat berdampak buruk apabila user tidak pintar-pintar dalam memilih suatu
konten tidak benar yang dimana bukannya menambah wawasan dan pemikiran justru
malah menjerumuskan kedalam hal-hal yang seharusnya dapat kita hindari. Contoh
konten tidak benar adalah seperti, membuka link-link atau website yang mengandung
pornografi, kekerasan, dan sebagainya yang termasuk dalam kategori buruk.
Sebaliknya, jika user bijak dalam penggunaan media sosial, user akan dapat menambah
wawasan, dan dapat berinteraksi dengan orang dari seluruh penjuru negeri dengan
memanfaatkan media sosial secara baik.
Saat ini penggunaan media sosial lebih banyak diminati
dikalangan remaja dan orang dewasa untuk media diskusi atau hanya sekedar untuk
berinteraksi secara online. Namun mereka yang dikategorikan orang tua juga
tidak mau kalah dalam penggunaan medsos. Media sosial yang sedang maraknya
digandrungi anak muda adalah facebook, twitter, path, line, dan lain sebaganya.
Yang fungsinya semua sama yaitu memudahkan interaksi jarak dekat dan bahkan
jarak jauh sekalipun. Manfaat yang juga dirasakan oleh anak muda yang masih
tergolong pelajar adalah dimana mereka dapat dipermudah dengan pencarian
tugas-tugas atau soal yang nantinya akan berguna dalam pembelajaran di sekolah,
kampus, dll.
Rangkul "Mereka"
Tema: Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Seperti yang kita ketahui, di Indonesia banyak
dari mereka (mayoritas) sebagian besar masih berorientasi bahwa kaum minoritas
adalah suatu penyimpangan sosial yang dipandang sebelah mata karena minoritas
itu sendiri memang susah untuk diterima oleh para mayoritas yang kontra
revolusioner dengan adanya orientasi seksual diluar dari heteroseksual itu
sendiri. Tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya di Indoneisa ada banyak
minoritas diluar sana yang tidak mau mengakui orientasi seks mereka karena
takut dan malu akan pandangan yang diberikan oleh para mayoritas. Sehingga
minoritas lebih baik menyembunyikan orientasi seks mereka ketimbang harus
dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Jika
dilihat dari pengertiannya, orientasi seksual adalah pola ketertarikan seksual
emosional, romantis, dan/atau seksual terhadap laki-laki, perempuan, keduanya,
tak satupun, atau jenis kelamin lain. American Psychological Association
menyebutkan bahwa istilah ini juga merujuk pada perasaan seseorang terhadap
“identitas pribadi dan social berdasarkan ketertarikan itu, perilaku
pengungkapannya, dan keanggotaan pada komunitas yang sama.” Orientasi seksual
biasanya dikelompokkan menurut gender atau jenis kelamin yang dianggap menarik
oleh seseorang, yaitu heteroseksual, homoseksual, dan biseksual. Kaum minoritas
yang dibahas disini adalah mereka yang memiliki orientasi seksual seperti
homoseksual/penyuka sesame jenis.
Homoseksual
tidak ada kaitannya dengan istilah “Banci atau Waria” bahkan keduanya memiliki
perbedaan yang sangat jelas, dimana homoseksual adalah seorang pria yang
menyukai sesama jenis namun mereka tidak ingin merubah gender mereka, walaupun
terkadang banyak yang berperilaku feminine dan homoseksual itu bukan pilihan
melainkan homoseks adalah suatu keadaan yang dimana orientasi itu muncul dengan
sendirinya karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Pelaku homoseks pure menjadi diri mereka sendiri namun
dengan memiliki orientasi yang berbeda yaitu homoseks itu tadi. Sedangkan waria
adalah sebuah pilihan yang dimana mereka memilih untuk menjadi seorang wanita
dengan memaksakan mengenakan pakaian wanita, bertingkah laku seperti wanita,
dan ingin dipandang selayaknya wanita tulen. Tidak heran kalau banyak dari
mereka berkeinginan merubah/mengoperasi gender mereka menjadi seorang wanita.
Dalam
kasus ini, seseorang yang memiliki orientasi homoseksual bukan karena mereka
memilih ingin menjadi pelaku tersebut. Ini lebih kepada banyak faktor yang
mempengaruhi dimana mereka tidak bisa menghindari faktor tersebut atau bahkan
mereka tidak tahu kalau mereka telah terpengaruh dari faktor-faktor yang ada,
seperti adanya faktor lingkungan dan keluarga yang dimana seseorang bisa
cenderung mengarah kepada homoseks. Sebagai contoh, ada seorang anak pria yang
semasa kecilnya ia susah sekali berteman dengan teman sesama jenisnya dan ia
lebih sering bersama para teman wanitanya, sehingga tak jarang ia diolok-olok
oleh teman sesama jenisnya dan pada saat ia berada di lingkup keluarga, ia juga
merasa kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tua. Dengan begitu para
pelaku homoseks berpikiran bahwa wanita hanyalah sebatas teman dan pelaku juga
tidak memiliki nafsu terhadap lawan jenis sehingga ketika ia didekati dengan
sesama jenisnya, muncullah nafsu berlebih yang mendorong seseorang itu menjadi
homoseks.
Meski dalam semua ajaran agama tidak diperbolehkan menyukai apalagi berhubungan
sesama jenis, apakah semua penganut agama/umatnya benar-benar tidak ada yang
melakukan seperti itu? Tentu tidak. Namun dalam semua ajaran agama pasti
mengajarkan untuk saling bertoleransi dan tidak memandang orang berdasarkan
dari ras, suku, agama, kebudayaan, dan kepribadian seseorang. Lantas mengapa
mereka masih termasuk dalam kaum minoritas? Itu semua kembali lagi kepada pola
berpikir kita yang open-minded atau malah sebaliknya. Kebanyakan
orang-orang yang memiliki pola pikir sempit inilah yang membuat para minoritas
semakin dipandang buruk oleh masyarakat banyak dan jauh dari kata penyetaraan
hak yang diinginkan oleh minoritas. Padahal tidak semua dari “mereka” memiliki
orientasi yang buruk seperti yang dipikirkan mayoritas. Jika kita semua bisa
merangkul satu sama lain dan memiliki pandangan yang sama terhadap “mereka”,
kita bisa saja bertukar pikiran secara positif mengenai suatu tujuan yang akan
dicapai bersama. Tidak sedikit dari kaum minoritas yang memiliki kelebihan atau
prestasi yang bisa kita andalkan dari mereka. Jadi, untuk apa kita memandang
sebelah mata kalau dengan keduanya bisa tampak lebih baik?
Langganan:
Postingan (Atom)